kompetensi 6
indikator 23 : interpretasi hasil percobaan pertumbuhan & perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan biologis pada makhluk hidup yang dapat berupa pertambahan volume, tinggi, dan massa. Contoh pertumbuhan pada tumbuhan yaitu bertambahnya panjang akar.
Sementara itu, perkembangan adalah perubahan biologis pada makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan yang lebih matang. Contoh perkembangan pada tumbuhan yaitu munculnya organ reproduksi yang berupa bunga.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam (internal) meliputi faktor genetis (hereditas) dan proses fisiologis individual yang bersifat spesifik yang dipengaruhi oleh hormon. Hormon yang memengaruhi pertumbuhan yaitu auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, asam absisat, asam traumalin, dan kalin (rizokalin, kaulokalin, filokalin, dan antokalin).
Faktor eksternal meliputi pengaruh suhu udara, cahaya, kelembapan udara, pH tanah, serta ketersediaan air tanah dan mineral. Untuk itu, dapat diuji adanya pengaruh faktor internal dan eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan melalui sebuah percobaan atau pengamatan.
Percobaan untuk Mengetahui Pengaruh Faktor Internal terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Contoh percobaan mengenai pengaruh faktor internal terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sebagai berikut:
1. Dua tanaman sejenis yang berumur sama ditanam dalam pot terpisah. Tanaman pada pot I diberi tambahan hormon giberelin dan antokalin. Tanaman pada pot II tidak diberi tambahan hormon.
2. Kedua tanaman diperlakukan sama, misalnya penyiraman dilakukan setiap hari dengan kuantitas sama.
3. Pengamatan dilakukan selama lima minggu. Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan daun dan bunga.
4. Hasil percobaan:
Tanaman pada pot I akan tumbuh lebih cepat daripada tanaman pada pot II. Daun dan bunga juga terbentuk lebih cepat. Hal ini karena hormon giberelin mengakibatkan tanaman berbunga sebelum waktunya, merangsang pertumbuhan tunas, serta merangsang pertumbuhan daun dan batang. Hormon antokalin merangsang pembentukan bunga.
Percobaan untuk Mengetahui Pengaruh Faktor Eksternal terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan:
Contoh percobaan mengenai pengaruh faktor eksternal terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sebagai berikut:
1. Disediakan dua buah cawan petri. Pada setiap cawan petri diletakkan kapas ecukupnya. Setelah itu, biji kacang hijau diatur di atasnya. Pada setiap cawan diletakkan 7 biji kacang hijau. Selanjutnya, kapas diberi air. Cawan petri pertama diberi label I, sedangkan cawan petri kedua diberi label II.
2. Pada cawan petri I, kapas ditetesi air sampai basah. Sementara itu, pada cawan petri II diisi dengan air sehingga tergenang. Kedua cawan tersebut selalu dijaga kandungan airnya setiap hari. Selanjutnya, dilakukan pengamatan selama 7 hari.
3. Hasil percobaan:
Biji kacang hijau pada cawan petri I dapat tumbuh. Sedangkan, biji pada cawan petri II tidak tumbuh. Hal ini dikarenakan biji memerlukan oksigen untuk proses respirasi dalam perkecambahan. Pada cawan petri I tersedia oksigen untuk proses perkecambahan. Pada cawan petri II, media dan biji kacang hijau selalu tergenang air. Hal ini mengakibatkan kelompok tersebut berada dalam kondisi kekurangan oksigen. Padahal, oksigen diutuhkan untuk metabolisme. Melalui metabolisme inilah tumbuhan mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Kondisi kekurangan oksigen tersebut mengakibatkan tumbuhan tidak dapat melakukan metabolisme untuk mendapatkan energi. Akibatnya, biji kacang hijau pada cawan petri II tidak ada yang berkecambah.
Sementara itu, perkembangan adalah perubahan biologis pada makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan yang lebih matang. Contoh perkembangan pada tumbuhan yaitu munculnya organ reproduksi yang berupa bunga.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam (internal) meliputi faktor genetis (hereditas) dan proses fisiologis individual yang bersifat spesifik yang dipengaruhi oleh hormon. Hormon yang memengaruhi pertumbuhan yaitu auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, asam absisat, asam traumalin, dan kalin (rizokalin, kaulokalin, filokalin, dan antokalin).
Faktor eksternal meliputi pengaruh suhu udara, cahaya, kelembapan udara, pH tanah, serta ketersediaan air tanah dan mineral. Untuk itu, dapat diuji adanya pengaruh faktor internal dan eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan melalui sebuah percobaan atau pengamatan.
Percobaan untuk Mengetahui Pengaruh Faktor Internal terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Contoh percobaan mengenai pengaruh faktor internal terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sebagai berikut:
1. Dua tanaman sejenis yang berumur sama ditanam dalam pot terpisah. Tanaman pada pot I diberi tambahan hormon giberelin dan antokalin. Tanaman pada pot II tidak diberi tambahan hormon.
2. Kedua tanaman diperlakukan sama, misalnya penyiraman dilakukan setiap hari dengan kuantitas sama.
3. Pengamatan dilakukan selama lima minggu. Parameter yang diamati meliputi pertumbuhan daun dan bunga.
4. Hasil percobaan:
Tanaman pada pot I akan tumbuh lebih cepat daripada tanaman pada pot II. Daun dan bunga juga terbentuk lebih cepat. Hal ini karena hormon giberelin mengakibatkan tanaman berbunga sebelum waktunya, merangsang pertumbuhan tunas, serta merangsang pertumbuhan daun dan batang. Hormon antokalin merangsang pembentukan bunga.
Percobaan untuk Mengetahui Pengaruh Faktor Eksternal terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan:
Contoh percobaan mengenai pengaruh faktor eksternal terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sebagai berikut:
1. Disediakan dua buah cawan petri. Pada setiap cawan petri diletakkan kapas ecukupnya. Setelah itu, biji kacang hijau diatur di atasnya. Pada setiap cawan diletakkan 7 biji kacang hijau. Selanjutnya, kapas diberi air. Cawan petri pertama diberi label I, sedangkan cawan petri kedua diberi label II.
2. Pada cawan petri I, kapas ditetesi air sampai basah. Sementara itu, pada cawan petri II diisi dengan air sehingga tergenang. Kedua cawan tersebut selalu dijaga kandungan airnya setiap hari. Selanjutnya, dilakukan pengamatan selama 7 hari.
3. Hasil percobaan:
Biji kacang hijau pada cawan petri I dapat tumbuh. Sedangkan, biji pada cawan petri II tidak tumbuh. Hal ini dikarenakan biji memerlukan oksigen untuk proses respirasi dalam perkecambahan. Pada cawan petri I tersedia oksigen untuk proses perkecambahan. Pada cawan petri II, media dan biji kacang hijau selalu tergenang air. Hal ini mengakibatkan kelompok tersebut berada dalam kondisi kekurangan oksigen. Padahal, oksigen diutuhkan untuk metabolisme. Melalui metabolisme inilah tumbuhan mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Kondisi kekurangan oksigen tersebut mengakibatkan tumbuhan tidak dapat melakukan metabolisme untuk mendapatkan energi. Akibatnya, biji kacang hijau pada cawan petri II tidak ada yang berkecambah.